Nyantai di Pagupon Camp dan Coban Talun, sudah pernah?

By rubikomugglo - January 20, 2018


Melengkapi tulisan yang kemarin dimana saya jalan-jalan ke Malang, rasanya ga lengkap kalau udah ke Malang tapi ga pergi ke kota Batu. Batu memang kota yang menawarkan banyak tempat wisata. Jika kalian ingin jalan-jalan yang fancy / wisata keluarga, ada tempat seperti Jatim Park, Batu Secret Zoo, Museum Angkut, tetapi bagi orang yang cinta dengan wisata alam, banyak juga air terjun indah yang bisa dinikmati.

Salah satu spot yang bisa kamu nikmati adalah Coban Talun. Sebelum ini saya sudah pernah ke Coban Rondo, salah satu air terjun yang paling terkenal di kota Batu. Kali ini saya ingin melihat sesuatu yang baru. Lokasi dari Coban Talun ini tidak terlalu jauh dari alun alun kota Batu, mungkin 15 menit berkendara menggunakan mobil. Namun, sebelum mengeksplor keindahan Coban Talun, saya sarankan untuk mampir ke Wana Wisata Coban Talun yang terletak di sekitar area parkir tempat wisata ini.





Biaya masuk ke lokasi ini adalah Rp. 10.000 per orang dan biaya parkir mobil sebesar Rp. 10.000. Untuk ke Pagupon Camp, kita harus membayar lagi Rp. 10.000. Lalu, kalian pasti bertanya "apa daya tariknya Pagupon Camp?". Nah, berdasarkan hasil jalan-jalan sama teman-teman saya kemarin, Pagupon ini mempunyai cottage yang bisa disewa. Bentuknya ada dua, yang satu seperti setengah tabung dan yang satu bentuknya segitiga ini. Kalau tidak salah, rumah segitiga ini bisa disewa dengan harga Rp. 450.000 per malam untuk 5 orang. Buat kalian yang ingin cari penginapan anti-mainstream di kota Batu rasanya bisa mencoba nginap disini. Selain ada rumah yang bisa disewakan, disini banyak spot foto yang instagramable, contohnya ya ada rumah pohon, ada kebun bunga, serta istana kecil yang terbuat dari kayu.


Setelah puas bermain di Pagupon camp, kami pindah ke Coban Talun. Untuk melihat ke grojogannya kami harus berjalan sekitar 1km melintasi hutan pinus dan aliran air. Medan yang kita lalui tak terlalu sulit, tetapi harus tetap berhati-hati karena turunan yang lumayan curam dan tidak ada pegangan untuk tangan kita. Sesampainya di bawah, kita langsung bisa melihat Coban Talun di hadapan kita. 

Air terjun ini indah dengan debit air yang lumayan deras. Kita harus sedikit berteriak kepada teman kita ketika berada dekat dengan air terjun ini. Air yang turun kemudian membelah menjadi dua. Cocok untuk dijadikan objek foto long exposure seperti yang saya lakukan diatas. Walaupun indah, tetapi air terjun ini punya masalah yang sama dan itu sering ditemukan di banyak tempat wisata kebanyakan, yaitu sampah. Sering saya lihat botol air mineral terhampar di trek dan mengambang di aliran air terjun ini. Sangat disayangkan. Oh iya, kalau sudah di air terjun ini jaga suara kalian ya, jangan berteriak terlalu keras karena akan diingatkan oleh kakek penjaga air terjun ini. Selamat liburan !

  • Share:

You Might Also Like

2 comments

  1. baru nemu blog ini! wah banyak trip yg bs difollow. dinantikan trip lain2nya. btw embaknya muncul trus pasti pacarnya!

    ReplyDelete
    Replies
    1. Terimakasih banyak..semoga dapat inspirasi perjalanan :)
      Itu teman saya hehe

      Delete