Threesome Aeropress Battle 2016 Jogjakarta

By rubikomugglo - April 25, 2016


Hari ini saya terlalu banyak minum kopi. Tiga gelas sudah saya sesap hari ini. Biasanya saya minum tak lebih dari dua gelas tapi pada malam ini asupan kafein berlebih, saya terjaga lebih lama. Supaya waktu melek saya ini tidak sia sia, saya ingin menuliskan pengalaman saya mengikuti kompetisi kopi yang kemaren baru saja saya ikuti. Kompetisi pertama saya. Threesome Aeropress Battle 2016 di Jogjakarta.


Saya bukan barista, saya hanya penikmat kopi. Sedikit sedikit bisalah membuat kopi, mau aeropress, v60, bisa. Persiapan mengikuti turnamen tidak terlalu sempurna. Saya hanya mencoba beberapa resep yang saya rasa nikmat dan memilih untuk menggunakan resep tersebut. Kompetisi ini diselenggarakan di Keboen Radja, sebanyak 81 peserta mengikuti kompetisi ini. Pesertanyapun tak hanya berasal dari Jogja, tetapi ada yang dari Tasik, Magelang, Solo, Jakarta. Sejak pagi hari sekitar pukul 08.00 pagi, semua peserta sudah berada di TKP, setelah registrasi kami diberikan sebuah totebag yang isinya adalah kopi Bali Plaga dari Kikova 250gr, kopi Ciwidey Halu dari BlackJava Roastery 250gr, & kaos merah Threesome Aeropress Battle. Kompetisi dimulai pada pukul 09.00, saya mendapatkan urutan no 38. Beberapa teman saya yang juga mengikuti kompetisi ini maju terlebih dahulu, saya makin deg-degan. Maklum, pemula.


Sebelum bertanding, kami dipersilahkan untuk cupping. Cupping adalah proses mencicipi kopi, dimana kita harus mengira-ngira rasa dari kopi tersebut, bagaimana cara mengeluarkan rasa terbaik dari kopi tersebut. Nama saya pun dipanggil, saya masuk ke medan perang. Dalam satu ronde ada 3 station, 1 station ada 3 peserta. Jadi, dalam satu ronde yang dipilih untuk maju adalah 3 kopi terbaik, 1 dari setiap stationnya. Saya diberi waktu sekitar 2 menit untuk persiapan station. Alat-alat yang saya bawa adalah alat kopi yang saya pake sehari-hari, aeropress, porlex, tongkat kayu, timbangan, dsb. Panitia menyediakan air panas, grinder, dan bagi yang gak bawa aeropress, menyediakan aeropress juga. Setelah selesai persiapan, kamipun bertanding. Satu babak itu terdiri dari 8 menit. Saya lalu mengambil air, membasahi filter, memanaskan gelas, dan menggiling kopi. Capek juga rasanya menggunakan porlex, sekitar 4 menitan saya menggiling kopi, setelah itu barulah saya menerapkan resep yang sudah saya coba. Kopi sudah jadi, saatnya penjurian. Setiap station terdiri dari 3 juri, dari 3 gelas mereka memilih 1 kopi yang paling enak. Beruntungnya, saya lolos ke 27 besar kompetisi tersebut. Beberapa teman saya gagal, tapi beberapa teman saya ada yang maju ke babak selanjutnya.


Babak kedua adalah 27 besar. Kopi yang dipakai adalah Ciwidey Halu. Setelah cupping seperti babak pertama tadi, babak kedua dimulai. Saya mengulangi resep saya tadi, tapi saya tidak terlalu yakin, sepertinya over extract. Benar saja, saya gagal menembus 9 besar. Hal menyenangkannya, saya sudah mencapai target pribadi yakni tidak gagal di babak pertama, tapi tidak menyenangkannya saya tidak bisa lanjut ke babak selamnjutnya. Lumayanlah. Ical teman saya juga gagal di babak yang sama. Satu teman saya bernama AL, terus maju, sampe ke babak final, sampai menjadi juara 1. Keren ! Selamat AL ! Babarsari menang banyak ! Terimakasih panitia yang sudah mengadakan acara ini, terimakasih mas don, mas dwiky, mas yoyok, frini, teman teman barista al, rafa, adit, alfian, rimang, sapri, ical, suryo, arasy, dll. It was a great battle, it was a great moment !

  • Share:

You Might Also Like

0 comments