Hari 3&4 Malaysia lalu pulang.

By rubikomugglo - September 14, 2015




Melanjutkan tulisan kemarin, saya dari terminal Larkin di Johor Baru langsung membeli tiket bus menuju Terminal Bersepadu Selatan, di Bandar Tasik Selatan. Bus yang saya naiki sangat enak, kursi empuk, dingin. Sampai ke TBS sekitar pukul 3.30 pagi, kami lalu tidur disana, tidur diatas kursi selagi menunggu Kereta Commuter beroperasi. Pada pukul 07.00 kami menaiki Commuter, menuju KL Sentral karena disana seperti sentralnya moda transportasi di Malaysia, penginapan kami berada di sekitar Petaling Street, menggunakan Monorel untuk menuju ketempat itu.

 

Kami berhenti di Maharajalela, dilanjutkan berjalan singkat menuju Petaling Street. Kalau di Indonesia Petaling Street ini semacam Pecinan lah, kawasan orang cina. Banyak toko, warung, kios yang buka disini, jualannya juga macam-macam. Tapi kalau mau lihat-lihat barang saya sarankan datang di malam hari, kalau pagi yang banyak buka adalah toko makanan saja. Sampailah kami di AMIGO Hotel, kami lalu pesan dormitory, satu orang bayar sekitar 30RM atau 90 ribu rupiah selama 24 jam, free wifi, enaklah hostel yang ini dibanding yang di Singapura hehe. Sehabis meletakkan tas dan sebagainya, kami lalu mencari makan dan yang kami dapatkan adalah makanan khas Malaysia, NASI LEMAK ! Saya selalu suka nasi lemak karena murah, enak, banyak. Yang saya makan adalah nasi lemak telor setengah, hanya 2.50 RM atau 7500 rupiah !


Setelah makan, kami lalu itung-itungan uang, nah ini yang bahaya, urusan duit emang bahaya, gak bener ngitung duit bisa rusak pertemanan, hahaha. Kami lalu pulang ke hostel untuk beristirahat, sore harinya saya ada janji untuk bertemu sahabat saya orang Malaysia, ada bang Mawi, bang Kamal, dan Kak Hanis sedangkan teman saya yang lain ada janji juga untuk bertemu temannya di UKM, tapi sebelum itu mereka jalan jalan mengelilingi KL. Kalau ingin mengelilingi Kuala Lumpur, pakai saja GOKL, bus gratis jadi gak perlu keluar uang, bisa ditemui di KL Sentral, stasiun Pasar Seni, cari aja.
Sahabat-sahabat saya ini adalah peserta Student Exchange IIUM-UII, sungguh senang bisa bertemu mereka. Kami lalu makan bersama, seperti biasa saya memesan Nasi Lemak, tapi saya juga mencicipi satu menu yang juga enak, chor kwee tiaw kalau tidak salah. Nikmat !


Kami lalu pulang, besok paginya saya siap-siap checkout dari AMIGO, karena kami nanti malam harus berangkat ke Singapura lagi, tiket pesawat pulang kami dari sana soalnya. Kami menyempatkan untuk solat jumat di Masjid Negara, keren banget mesjidnya, bersih, wifinya kenceng. Beberapa waktu lalu saya diberi kesempatan menjadi volunteer Festival Kesenian Yogyakarta 27, mengangkat tema Dandan. Melihat bangunan mesjid ini, seketika saya keingat sama filosofi FKY27 ‪#‎dandan‬. Dandan disini bukan berarti memperbaiki, tapi lebih tepat kalau diartikan bersolek. Orang yang ingin dandan harus melihat kaca, melihat kembali diri sendiri, apa yang kurang, apa yang harusnya diperbaiki. Di masjid ini sekelilingnya diberi kolam seperti ini, menurut pribadi saya menafsirkan mungkin ini sebagai wadah untuk bercermin, sebelum menghadap Tuhan, paling tidak kita ingat bahwa kita ini adalah orang yang selalu harus memperbaiki diri.


Solat sudah, minum makan sudah, saatnya jalan jalan dilanjutkan. Tujuan berikutnya adalah Batu Caves, kami dari Stasiun Kuala Lumpur naik Commuter sampai ke stasiun yang paling ujung. Di batu caves ini banyak burung merpati, kalau itu di Jawa, paling sudah ditangkepi lalu dipelihara hehe. Point of Interest tempat ini adalah patung emas yang gede banget itu, lumayan sudah sempat foto.


Perjalanan kami lanjutkan menuju TBS, karena kami belum memesan tiket bus ke Singapura, kami on the spot saja merencanakan perjalanan ini. Tiket ke Singapura kami dapat dengan harga 45 RM, atau sekitar 150 ribu kurang. Perjalanan kami pilih yang tengah malam sehingga kami bisa tidur di bus, tapi sebelum pergi kami sempatkan untuk mengisi perut terlebih dahulu. Kami mampir di medan selera TBS, kami memilih makan nasi lemak lagi. Kami lalu berkenalan dengan ibu ini, nama ibu ini Sakinah TKI asal Medan, Indonesia. Sudah 10 tahun kerja di Malaysia dan 8 tahun tidak pernah pulang ke Indonesia. Ibu ini janda punya 5 anak, anaknya di Medan bekerja sebagai penjual snack. Kalau sedang transit di Terminal Bersepadu Selatan, silahkan mampir. Ibunya baik, saya dikasih nasi ekstra. Nasi lemak telur mata sapi 3 RM


Kami sampai Singapura, tetapi kami terpisah. Saya dan Imam berhenti di Beach Road, Fauzy, Mas Budi dan Ilyas berhenti di Woodland. Supir bus kami tak mau menunggu, oleh karena itu kami terpisah. Saya dan Imam akhirnya tidur di emperan Golden Mile Complex, melihat orang mabok dan menunggu bus, siapa tahu teman teman kami yang lain datang. Tapi mereka tak kunjung datang, kami pun pergi ke Changi Airport setelah itu. Kami akhirnya bertemu di Changi, setelah bercerita dan berkumpul. Kami yang kelaparan akhirnya menyeduh mie instan kebanggaan bangsa Indonesia, Indomie. Yak, kami menyeduh Indomie di world's best airport 2015. Keren kan? haha. Setelah itu kami pulang. Perjalanan yang mengesankan, 2 negara 5 hari tak sampai 900 ribu rupiah, tapi jangan ditiru ya, bahaya.
 

Pengeluaran :
Hostel                      :  90.000
Nasi Lemak             :    7.500
Milo                         :  15.000
Air                           :    4.500
Nasi Lemak             :    9.000
Bus                          : 150.000

  • Share:

You Might Also Like

0 comments