Malaysia dalam 6 hari

By rubikomugglo - October 28, 2015


Tulisan saya kali ini membahas tentang perjalanan saya ke Malaysia selama 6 hari. Ini mungkin sudah ke 4 kalinya saya ke negeri ini. Pertama untuk MotoGP (2011), lalu setelahnya Student Exchange, dan pada tahun ini saya dua kali kesini, untuk tamasya dan melihat MotoGP tentunya. Bedanya dengan trip sebelumnya, kali ini saya solo traveling walau akhirnya saya menemani teman saya untuk melihat MotoGP. Tulisan ini lebih membahas tentang apa yang belum pernah saya lakukan pada trip-trip sebelumnya.


Packing adalah salah satu hal yang terpenting sebelum berjalan-jalan. Berhubung saya gak beli bagasi maka semua harus dipikirkan secara matang dan yang biasanya kena sita adalah peralatan mandi. Biasanya melebihi jumlah batas cairan yang diperbolehkan untuk dibawa. Kalau gak salah, aturannya memperbolehkan kita membawa benda cair kalau itu tidak melebihi 100ml, kali ini saya juga balut dengan cling film (gak tyau pengaruh apa nggak) dan dimasukkan kedalam sebuah kantong ziplock transparan. Alhamdulillahnya aman tuh. hehe gak disita.


Kalau saya sebelum memulai perjalanan, saya sempatkan waktu untuk download map moda transportasi yang ada disana. Lebih mudah untuk saya membuat plan jalan-jalan, bisa juga download aplikasi sih, biasanya untuk kota kota seperti itu udah ada aplikasi wisatanya, mau kemana, apa yang menarik, dsb.

 

Setibanya di Malaysia, sebelum menaruh tas, sebelum mandi dan sebagainya, saya menuju Universitas Islam Antarbangsa Malaysia, tempat dulu saya pernah belajar selama sebulan. Wah rasanya kangen sekali, bangunannya, suasanya, indah. Foto paling atas itu contoh bangunannya. Begitu melewati gerbang Universitas langsung bisa melihat gedung itu. Yang unik dari UIA ini kalau hari rabu ada pasar malam di pintu belakang, saya dan bang mawi langsung menuju kesana. Banyak makanan yang dijual disini, ada kue akok, kerupuk lekor, yong tau foo, martabak, sate, dan masih banyak lagi, surga dunia para pecinta jajanan. KAlau saya pribadi, gak lengkap rasanya ke Malaysia kalau belum beli Ayam Goreng Uncle Bob, ayam ini adalah fillet yang digoreng tepung dan ditabur bumbu rahasia, rasanya enak ! harganya 6RM. Kalau ke Malaysia coba gih. Setelah itu kami jalan jalan ke asrama, lalu pulang ke apartemen bang mawi. Malam harinya saya habiskan dengan makan tom yam dengan bang kamal, dkk.


Hari Kamis, saya tidak punya janji dengan siapapun dipagi hari, akhinya saya gunakan waktu itu untuk jalan jalan saja. Tujuannya juga tidak ada yang fixed, hanya ingin naik GoKL saja, karena kemaren tidak sempat. Akhinya saya naik dari KLCC menuju pavilion, berniat mencari jalan alor didekat daerah bukit bintang, bukannya ketemu tapi malah nyasar gak karuan, tapi ya gak apa apa, namanya jalan-jalan. Siang itu saya makan disalah satu medan selera (food court) didaerah bukit bintang, menunya pecel lele hehe. Makanan seperti pecel lele, ayam penyet, sangat terkenal di Malaysia dan sangat mudah ditemukan dimana mana, rasanya juga tidak beda jauh. Cocok bagi orang yang rindu rumah.


Malamnya saya dan bang mawi akan makan di Putrajaya, lokasinya sekitar 1 jam kalau berkendara dengan mobil. Moda transportasi lain yang bisa digunakan untuk mencapai Putrajaya adalah menggunakan KLIA Transit, pergi dari KL Sentral, harganya saya gak tau soalnya belum pernah coba. Pada malam ini saya makan hidangan arab ditemani oleh pemandangan Masjid Besi Putrajaya dari tepian sungai, suasananya sangat romantis. Saya bertemu dengan kak jijah dan bang arif, mereka berdua bekerja didaerah dekat putrajaya dan menyempatkan waktunya untuk makan bersama.


Hari Jumat, pada pagi harinya saya ke Sepang. Bagian ini akan saya jelaskan lebih detail di tulisan selanjutnya. Jumat malamnya saya bertemu dengan teman-teman yang pernah terlibat di Student Exchange UIA-UII, ada kak hanis, bang kamal, bang hakim, aimi, kak caca. Saya juga sudah lama tidak bertemu dengan mereka ini, kangen sekali rasanya. Kami makan di wilayah kubur, sangat terkenal dengan makanan daerah trengganu dan kelantan, yang saya pesan nasi goreng deen. Nasi goreng yang disajikan dengan ayam kuah dan telur dadar, nikmat. Malam semakin larut dan perbincangan kita semakin riuh, dan perasaan kangen inipun terobati.
Hari Sabtu. Pada pagi harinya saya diajak bang asyraf, bang hakim, bang mawi untuk jalan jalan di colmar. Colmar ini adalah sebuah french theme guest house, terletak di bukit tinggi, Pahang. Tempat ini sejuk, segar, dan sangat instagram-able. Setelah itu kami jalan jalan ke Japanese tea house, masih disekitar bukit tinggi, daya tarik tempat ini adalah rumah teh ada jepang dengan aliran sungai dan pephonan tinggi disekitarnya, sangat indah.


Malam harinya saya bertemu dengan Kak Bibah, sudah lama banget gak bertemu dengan kak bibah, mungkin terakhir bertemu di tahun 2011. Saya dibawa bang mawi ke Publika, seperti sebuah mall yang penuh dengan hipster (kata bang mawi haha). Yang membahagiakan adalah kak bibah tak datang sendiri, tapi juga bersama keluarga kecilnya, suaminya dan anaknya pun diajak ikut juga. Tak terasa kalau waktu berjalan sangat cepat. Anak kak bibah sangat imut! hehe 

Hari Minggu. MotoGP Sepang.


Senin paginya saya berjalan-jalan ke central market untuk membeli oleh-oleh kepada teman-teman di Jogjakarta. Siangnya saya habiskan untuk menikmati pemandangan di Batu Caves. Malam harinya saya, bang mawi, bang kamal, ucil pergi untuk makan Sate didaerah ampang. Sate ayam dan sapi, disajikan dengan kuah kacang, dagingnya lembut, empuk, enak ! Saya habis berapa puluh tusuk ya haha. Pada makan malam kali ini, suasanya terasa sangat ramaikarena ada banyak orang yang ikut, ada bang syed, kak nina, kak adibah, bang jepah, aimi, dan kak hanis juga. Tak terasa 6 hari sudah berlalu dan besok hari sudah harus kembali pulang.

Selasa. Saya diantar ke bandara oleh bang mawi. Saya pulang.


 

Terimakasih kepada bang kamal, kak hanis, kak caca dan suami, aimi, bang arif, kak jijah, bang asyraf, kak bibah, bang abu, bang syed, bang jepah, kak adibah dan kak nina yang menyempatkan waktunya untuk bertemu dan makan bersama.
Terimakasih juga sebanyak-banyaknya kepada bang Mawi dan bang Hakim karena mau direpotkan oleh saya selama 6 hari. Terimakasih. Terimakasih banyak. What a wonderful trip. Sampai ketemu lain hari.

  • Share:

You Might Also Like

0 comments